Bulan Mei Dalam Islam Bulan Apa

Bulan Mei Dalam Islam Bulan Apa

Hari Besar Nasional Mei 2024

Muharram (المحرّم)

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan salah satu dari empat bulan suci. Bulan ini sering dihubungkan dengan Asyura, yang merupakan hari kesepuluh Muharram, di mana banyak umat muslim berpuasa.

Arti dari kata Muharram diambil dari kata Arab yang berarti "diharamkan". Adapun yang dimaksud makna kata tersebut adalah sesuatu yang dihormati dan diharamkan dari hal yang buruk.

Safar adalah bulan kedua dan namanya berarti 'kosong' atau 'nihil' yang kemungkinan merujuk pada zaman pra-Islam ketika orang-orang meninggalkan rumah mereka untuk berperang.

Nama Safar juga diambil dari nama jenis penyakit yang konon diyakini oleh orang Arab jahiliyah sebagai penyakit yang menyerang organ dalam atau perut akibat dari ulat besar yang berbahaya.

Bagaimana Sistem Perhitungan Hijriah?

Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), sistem penanggalan kalender Hijriah didasarkan pada pergerakan atau rotasi bulan mengelilingi bumi. Oleh karena itu, penentuan pergantian hari dalam kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi.

Kalender Masehi memulai hari pada pukul 00.00 waktu setempat, sedangkan kalender Hijriah memulai hari saat matahari terbenam di lokasi tersebut.

Karena perhitungan yang berbeda, satu tahun dalam kalender Hijriah lebih pendek dibandingkan dengan kalender Masehi, yaitu hanya 354 atau 355 hari. Sementara itu, satu tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 365 atau 366 hari.

Penjelasan mengenai sistem penanggalan kalender Hijriah berdasarkan rotasi bulan terdapat dalam firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 5 berikut:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ۝٥

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."

Sementara tanggal 10-31 Mei 2024 merupakan bulan Zulkaidah 1445 H.

Sejarah penetapan kalender hijriah

Melansir Kompas.com, kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang dibuat oleh umat Islam pada abad ke-7.

Sistem kalender dalam Islam ini diprakarsai oleh Umar bin Khattab, yang kemudian digunakan oleh umat muslim dan negara-negara Islam, yakni 17 tahun setelah hijrahnya Rasulullah SAW.

Penamaan "hijriah" diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi, yang kemudian ditetapkan sebagai dimulainya perhitungan tahun Hijriah.

Pembuatan kalender Hijriah berdasarkan permasalahan surat-menyurat kala itu yang dialami pemerintahan Islam era Khulafaur Rasyidin.

Saat itu, pemerintahan Islam menemukan kesulitan mengidentifikasi dokumen yang tidak bertahun, maupun bertanggal atau bulan.

Baca juga: Konsumsi Garam Tak Boleh Lebih dari Segini dalam Sehari, Simak Tips Cara Mengurangi Perlahan

Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi semakin rumit.

Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat Nabi untuk membicarakan permasalahan penanggalan.

Sejarah kalender Hijriah ini pun kemudian dimulai untuk mencari solusi dari permasalahan penanggalan tersebut.

tirto.id - Kalender Islam bulan Dzulkaidah 1445 Hijriah akan berlangsung selama 29 hari, mulai dari 10 Mei 2024 sampai dengan 7 Juni 2024.

Bulan Dzulkaidah merupakan bulan kesebelas dalam kalender Hijriah yang jatuh tepat sesudah Syawal dan sebelum Dzulhijjah. Berbeda dari dengan kalender Masehi yang terdiri dari 365-366 hari, kalender Hijriah atau Komariah terdiri dari 354-355 hari

Penanggalan Islam terdiri atas 12 bulan yang dihitung berdasarkan revolusi bulan yakni periode peredaran bulan mengelilingi bumi. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar julukan lain dari kalender Islam yakni kalender komariah, diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti bulan.

Penanggalan hijriah dicetuskan pertama pada 17 Hijriah atau 622 Masehi, saat masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Hal ini dikarenakan adanya insiden dokumen tidak bertahun yang kemudian menimbulkan polemik dan perdebatan.

Bulan Dzulkaidah atau Dzulqa'dah sendiri termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT, secara urutan bulan ini merupakan bulan haram pertama dalam satu tahun. Dalam kalender Jawa bulan ini disebut sebagai bulan Selo atau Apit yang memiliki makna ‘terjepit’ di antara bulan Syawal yang di dalamnya terdapat perayaan Idul Fitri dan Dzulhijjah dengan perayaan Idul Adha.

Rabi'ul akhir (ربيع الآخر)

Rabi'ul-Akhir adalah bulan keempat. Namanya berarti 'Musim Semi yang Kedua' dalam bahasa Arab. Pada bulan ini juga orang Arab dahulu mulai menggembalakan hewan-hewan ternak mereka.

Hari Besar Internasional Mei 2024

tirto.id - Sosial budaya

Kontributor: Aisyah Yuri OktavaniaPenulis: Aisyah Yuri OktavaniaEditor: Yulaika Ramadhani

Dalam Islam, sistem penanggalan atau kalender dikenal dengan nama Hijriah. Kalender Islam ini menjadi acuan waktu kegiatan ibadah bagi seluruh umat Islam di dunia.

Apa saja nama bulan dalam kalender Islam? Terdapat 12 nama bulan dalam penanggalan Hijriah. Penamaan bulan-bulan tersebut menggunakan bahasa Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah, pada sistem kalender Hijriah, hari atau tanggal dimulai saat terbenamnya Matahari di tempat tersebut.

Penentuan awal bulan ditandai dengan munculnya penampakan bulan sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak).

Berbeda dengan kalender Masehi yang berjumlah 28-31 hari, jumlah hari dalam satu bulan di kalender Hijriah adalah 29-30 hari.

Total hari dalam satu tahun kalender Hijriah mencapai 354-355 hari. Jumlahnya lebih sedikit dari kalender Masehi yang bisa mencapai 365-366 hari.

Sebelum mengetahui apa saja nama bulan Islam, perlu diketahui bahwa Hijriah berasal dari peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi.

Peristiwa ini menjadi perhitungan awal Hijriah yakni Tahun Baru Islam pada Muharram. Berikut nama-nama bulan dalam kalender Hijriah.

Muharram merupakan penanda awal dimulainya kalender Hirjiah. Muharram sendiri memiliki arti terlarang atau haram. Maksudnya adalah bulan Muharram ini disucikan atau dihormati sehingga dilarang untuk melakukan peperangan dan bentuk persengketaan lainnya.

Bulan selanjutnya adalah Safar yang berarti kosong. Pada bulan ini masyarakat Arab biasanya meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong. Selain itu, Safar juga memiliki makna lain yakni berwarna kuning atau waktu pepohonan di musim gugur.

Rabi'ul awal berarti bulan saat terjadinya musim semi pertama. Kata rabi berarti musim semi dan awal artinya permulaan. Pada bulan ini, orang Arab biasanya selesai berperang dan memperoleh kemenangan.

Rabi'ul akhir juga waktu terjadinya musim semi, tetapi sudah pada periode akhir. Dulu, bulan ini merupakan periode bagi orang Arab untuk mulai menggembalakan hewan ternak.

Jumadil awal menunjukkan waktu musim kering pertama terjadi. Secara arti kata, jumda berarti lahan kering dan air membeku. Kondisi ini kerap terjadi ketika musim kering datang.

Selanjutnya adalah bulan jumadil awal yang juga berarti musim kering, tetapi pada periode kedua atau akhir.

Rajab merupakan bulan yang terhormat. Rajab berasal dari kata rajaba yang berarti hormat.

Pada bulan ini biasanya orang Arab akan diam di rumah dan menahan diri untuk berperang sebab mereka menghargai bulan yang terhormat ini.

Berikutnya adalah Syakban. Pada bulan ini, orang Arab mulai mencari air untuk persiapan perang. Mereka saling berpencar dan membagi wilayah untuk mencari air. Hal ini membuat Syakban memiliki arti perpisahan atau pembagian.

Ramadan merupakan bulan ketika orang Arab melakukan puasa kepada Allah. Akan tetapi secara arti, Ramadan berasal dari kata ar-Ramda yang berarti panas. Sebab pada bulan ini biasanya tengah berlangsung musim panas.

Selanjutnya adalah bulan Syawal yang memiliki arti membawa. Syawal merupakan musim unta melahirkan dan membawa anaknya. Bulan ini juga merupakan periode waktu untuk mulai berburu sehingga orang Arab membawa berbagai persiapan.

Zulkaidah diartikan sebagai duduk atau istirahat. Pada bulan ini, orang Arab biasanya sudah selesai berperang. Setelah berperang, mereka diam atau beristirahat di rumah.

Di bulan Zulhijah, orang Arab biasanya melakukan ibadah haji ke Mekkah. Begitu juga dengan berkurban dan ziarah. Zulhijah sendiri memiliki arti ziarah.

Demikian penjelasan mengenai penanggalan Hijriah, semoga dapat menjawab pertanyaan tentang apa saja nama bulan Islam.

Kalender Hijriyah adalah penanggalan dalam Islam yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun, dengan total hari sekitar 354 atau 355 hari. Lantas, apa saja nama bulan Islam tersebut?

Kalender Hijriyah dimulai dari peristiwa perpindahan (hijrah) Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah. Pada sistem dari kalender Hijriyah, hari atau tanggal akan dimulai ketika matahari sudah terbenam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya perlu diketahui bahwa pada kalender Hijriyah tidak ada aturan yang khusus untuk bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari dan yang 30 hari.

Sebab semua tergantung pada penampakan bulan sabit atau hilal. Kalender hijriyah dihitung berdasarkan dengan rotasi dari Bulan yang berlawanan dengan Matahari.

Daftar Tanggal Merah Mei 2024 dan Cuti Bersama

Berdasarkan SKB 3 Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023, Mei memiliki sederet tanggal merah yang termasuk hari libur nasional dan cuti bersama.

Berikut daftar tanggal merah Mei 2024 dan cuti bersama bulan ini:

Apa saja nama bulan Islam?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar yang termasuk dalam apa saja nama bulan Islam atau nama-nama bulan pada kalender Hijriyah:

Kalender Islam Dzulkaidah 1445 Hijriah

Kalender Islam Dzulkaidah 1445 Hijriah beserta penanggalan Masehinya yang dirilis oleh Kementerian Agama RI dapat disimak dalam tabel berikut:

Jumadil awal (جمادى الأول)

Jumadil awwal, bulan kelima, merupakan salah satu dari dua bulan Jumadil. Namanya berarti 'yang beku' yang merujuk pada musim dingin. Bulan ini juga menunjukkan datangnya musim kering pertama.

Anda mungkin ingin melihat